Senin, 30 September 2013

Gunung Api Purba

Entah kenapa bukit ini dinamakan Gunung Api Purba, kata bapak-bapak yang punya tanah (bukit ini) sebutan Gunung Api Purba dinamai oleh seseorang seperti walikota (orang yang dihormati) dizaman lampau. Selain itu juga ada mitosnya kalau dulu gunung ini dibawa oleh punakawan dari Gunung Merapi, tetapi belum sempat sampai tujuan gunung ini malah jatuh di sini (Nglanggeran).
Di gunung ini juga terdapat mata air yang diberi nama mata air comberan. Padahal mata air ini dibuat oleh bapak-bapak tadi (sebagai narasumber waktu gue camping) tapi malah mata air tersebut dibuat sebagai tempat yang agak dikeramatkan. Kadang tempat tersebut juga dipakai untuk bertapa orang kraton.

Bukit berbatu besar-besar ini dapat kita nikmati dengan membayar retribusi sebesar Rp 5000 dan Rp 7000 bagi yang ingin bermalam, dan untuk parkir Rp 2000.
Untuk samapai ke puncak bukit ini kita akan melewati banyak batuan. Bahkan kita akan melewati celah sempit diantara dua batuan besar.
Cukup 1 jam waktu normal untuk sampai ke puncak untuk orang yang belum pernah naik gunung.

Itu sedikit tentang Gunung Api Purba, Sabtu 28 September, gue bareng temen-temen kos dan temennya temen kos pergi ke sana. Kita berangkat dari solo kurang lebih pukul 3 dan sampai di tujuan pukul 16.30an. Di sini kita berlima, yaitu gue, Hasan, Lili, Mimi, dan Weda. Dan rencananya malam temen gue, Sadam dan Uci akan nyusul.
Setelah parkir kendaraaan kita menuju loket masuk, sebelum sempetin buat foto dulu, hehehe.

Yap perjalanan dimulai. Perjalanan menuju puncak disore hari itu ditemani oleh sun set yang indah. Baru pos 2 si Lili sudah muntah aja, naik gunung berasa naik angkot katanya. Karena hari sudah mulai sore, maka Hasan dan Weda naik duluan untuk mencari tempat mendirikan tenda dom. Gue jalan bareng Lili sama Mimi. Sebagai pejantan tangguh gue kudu jagain mereka jalan pelan-pelan menuju puncak.

Di tengah jalan ada penunjuk arah "puncak mas bro", ini pasti sudah dekat. Ternyata lumayan jauh sih, penunjuk arah yang PHP. Setelah itu ada dua pilihan puncak dan ground perkemahan 1 belok kanan dan yang ground perkemahan 2 ke kiri. Sebagai manusia normal dan pertama kali ke sini pasti pilih yang pertama dan ke kanan. Karena ragu-ragu, gue pun mencoba untuk menghubungi Hasan atau Weda. Akhirnya setelah lama nyambung juga walaupun suara ga jernih dan di spot-spot tertentu saja ada sinyal. Ternyata mereka ambil yang ke kiri. Balik arah deh gue.

Setelah itu gue bingung nyari mereka, tau gitu kita ngga usah misah gini, kan jadi repot nyarinya. Untung ngga luas banget di atas, jadi ngga lama kemudian kita bertemu dan mendirikan tenda di tempat yang pas sekali. Kenapa pas? Karena selain datar tempanya, kita juga dapat melihat indahnya lampu kecil-kecil dari atas gunung ini. Seperti biasa, gue pun merasa kecil di sini.


Rabu, 18 September 2013

#random

Gue tau manusia itu tidak ada puasnya.
Manusia banyak keinginanya.
Bagaimana caranya bisa memenuhi segala nafsunya.

Ketika gue ingat kalo gue ini ciptaanNya, maka gue merasa puas dengan keadaan sekarang ini.
Kalahkan keinginan dengan yang namanya kebutuhan, jauhkan kata gengsi.
Nafsu hanyalah kenikmatan sesaat, karena tidak ada yang abadi selain Dia dan... mahasiswa abadi. HAHAHA

Ketika galau melanda, paragraf awal itu adalah bentuknya. Paragraf selanjutnya adalah jawaban dalam mengalahkan kegalauan tersebut.

Ngomongin soal galau, ini akhir 2013 sepertinya sudah mulai ngga musim, maka dari itu ayo kita musimkan kembali!!! :hammer
Gebleg ah :))

Tapi eh tapi, menurut penelitian gue tadi siang sampai sore di sekitaran Manahan, ternyata kegalauan itu masih musim. Tidak hanya menyerang remaja ABG masa kini bahkan yang berumur pun ikut bergalau ria. Sendirian tanpa teman di tempat keramain, wajah datar pandangan kosong sembari melihat hp nya yang sepi, itulah bentuk kegalaun yang nampak tadi. Gue doain semoga yang galau cepat hilang dan menemukan sesuatu yang beda di tempat kalian menggalau.

Nah ini gue ada tips buat ngilangin galau kalian. Kalian pasti punya teman kan? Ngga perlu nyari teman yang deket banget atau sahabat, cukup teman atau orang yang kalian kenal saja. Jangan cuma satu orang ya, minimal dua orang. Bisa satu jenis kelamin atau campuran. Ganda pun boleh kalo ada, biasanya malah lebih rame. Hehehe.
Habis itu kalian pergi ke tempat yang ramai dan enak suasananya. Kalo ada cemilan lebih baik lagi. Nah kalo sudah, ceritalah kalian selepasnya, omongin deh orang yang kalian saling kenal toh orangnya juga gak bakal denger. hehehe. paling cuma bersin-bersin sama telinga panas.
Tapi ngomongin orang kan ngga baik?
Emang sih, tapi kan dosa ngganya cuma Tuhan yang tau :p
Yang penting kita hepi dulu, dan apa itu yang namanya galau? Hilang seketika karena kita melebur dalam suasana suka cita bersama. Dan ketika kita di rumah masing-masing pasti akan teringat hal yang tadi telah diomongin.

Sebenarnya inti dari tips di atas itu apa?
Yap, komunikasi! Karena manusia sebenarnya tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, dalam bersosialisasi yang digunakan adalah komunikasi. Jadi ketika galau melanda, pasti posisinya pas sendirian dan tidak berkomunikasi dengan orang lain. Maka dari itu, komunikasi adalah jawabannya :)

Gue akan berkata "A.... " pada lo. Lo menjawab "B... ". Karena gue adalah AB :p
Sekian~


#tervicky

Siapa yang ngga tau Vicky di bulan September ini? Kalo ngga tau silakan googling aja lewat yahoo terus cari di yusup eh youtube pasti ketemu kok. Dalam sekejap pun Negara kita #tervicky dengan cepatnya. Gimana ngga? Kan orang-orang kita ini masih latah akan situasi sekitar. Contohnya disaat goyang harlem shake terkenal, semua orang latah mengikutinya dan akhir-akhir ini jadi bermunculan banyak goyang di Indonesia. Berawal dari goyang Caesar, gimana goyang itu ngga terkenal? Lha tiap hari muncul di tv waktu acara sahur kok. Selama bulan puasa goyang terus jadi ya ajar aja terkenal. Nah gara-gara itu, terkenal deh. Kontrak pun lanjut, acara goyang tetap sebagai intinya. Selain itu, acara musik pagi-pagi pun mengikuti tren yang ada. Cek deh di tv kalian.

Lepas dari goyang-goyang di atas, kembali lagi kita pada si Vicky. Dari bahasanya yang luar binasa karena menurut gue dia itu patut dibinasakan. Kasihan guru bahasa Indonesianya dulu yang ngajar dia. Bisa-bisanya bikin bahasa yang terlihat tinggi padahal itu sama sekali menyalahi kaidah bahasa Indonesia.

Tapi yang patut kita waspadai, dia juga hebat karena sudah banyak mengelabuhi banyak wanita cantik. Sedangkan gue? Masih jomblo, buat ngelabuhi wanita aja belum bisa. Jadi Vicky lebih hebat dong, hahaha. Berarti ini salah satu tips untuk mendapatkan wanita, yaitu berbicaralah serasa omongan tingkat tinggi padahal itu tidak ada artinya. Hemm, jadi kesimpulannya sih wanita itu mudah terbuai oleh kata-kata. Pantesan tiap pedekate sering disebut main sepik/ speak/ ngomong. Makin pintar ngomong makin lancer segala urusan, hehehe.

Kita sudahi saja ya #tervicky ini. Biarlah berita ini cepat tenggelam. Karena lebih banyak hal yang lebih penting.
     "Apa itu? Dolar yang masih tinggi? Penembakan polisi belakangan ini?"
     "Bukan, bukan itu."
     "Yang lebih penting adalah…. Gue kudu ngerjain skripsi biar cepet kelar, terus lulus."
Aamiin