Sabtu, 22 September 2012

Mama, Ibu, Emak.

Sabtu, dini hari tiba-tiba menetes air mata ini. Entah kenapa hal itu.terjadi, spontanitas begitu saja. Hal yang ada di benakku, aku kangen emakku di rumah.
Dua hari yang lalu aku diberi kabar sama Novi kalau mamanya telah meninggal tanggal 10 Agustus yang lalu. Aku pun kaget mendengar kabar itu. Kabarnya meninggal karena darah tinggi. Sebelumnya waktu pagi masih smsan dan telpon, tapi pas sore dapat kabar kalau masuk ICU dan meninggal. Aku pun turut bersedih walaupun itu kejadian sudah 40 hari berlalu. Yang aku ingat dari mamanya Novi yaitu dia baik sekali sama aku. Walaupun kita berbeda keyakinan tapi hal itu bukan menjadi masalah. Aku ingat waktu dulu pas dipanggil Mas Abe suruh nemenin Novi atau apa punlah itu. Tapi apa daya, sekarang sudah tak bisa buat bertemu kembali. Lupa kapan terakhir ketemu dan sekarang tinggal kenangan.
Sama halnya dengan ibunya Tika. Dia juga baik sekali sama aku. Sampai-sampai aku dianggap seperti anaknya sendiri. Secara Tika itu anak tunggal. Entah sudah berapa bulan aku tak menemuinya. Mungkin rasa tidak terima ini masi mengganduli aku untuk menemui orang tua Tika. Hal itu disebabkan karena tidak direstuinya hubungan kami. Aku pikir antara plin-plan dan tak punya keputusan yang pasti yang ada di kepala suami ibunya Tika. Karena hal tersebut berbeda dengan restu ibunya. Tapi rasa kangen masih selalu ada buat ibunya Tika. Karena mencintai anaknya brarti juga mencintai ibunya. Aku kangen sama ibu, besok pagi aku sempatkan buat sms untuk menanyakan kabar. Yang pasti aku berharap keadaan ibu sehat selalu.
Semua ibu dari orang yang pernah aku cintai selalu baik padaku, mungkin sebenarnya mereka juga sayang padaku. Karena kalau mau anaknya disayang pasti mereka juga berusaha buat sayang kepada kita.
Yang aku paling kangenin sekarang adalah emak aku di rumah. Emak yang aku sayang. Aku selalu nurutin kata dia. Tunggu aku mak, besok pagi aku pulang :)
Aku ingin 4 November depan pas ultah emak aku mau nunjukin kalau aku lulus kuliah strata satuku ini. Aku mau berusaha buat nglanjutin ke strata dua sebagaimana cita-citamu untukku mak. Aku sayang emak..
Published with Blogger-droid v2.0.9

Jumat, 21 September 2012

Pemanasan

Melemaskan jari-jari ini di tengah malam dengan cara mengetik kata-kata yang ada dalam kepalaku ini. Yuph, sebelumnya aku habis makan soto, tempe goreng dan minum es coffeemix. Tengah malam ini aku sering merasa lapar. Ya jelaslah toh seharian cuma makan nasi satu bungkus doank. Makanku tidak sendirian, tentu saja ditemani orang yang selama 5 tahun ini aku tinggal seatap bareng. Gila awet setia banget kan?? Tapi sayangnya bukan cewek, hehe. Dia adalah Budiono, mahasiswa tingkat akhir seakhir-akhirnya antara DO atau DO #eh. Itulah nasib mahasiswa akhir, hal tersebut juga aku rasakan sebagai mahasiswa angkatan 2007 yang entah sekarang itu termasuk semester berapa. Aku saja sampe ngga tau sekarang ini aku semester berapa. Sebenarnya sih aku tinggal ngerjain skripsi, tapi karena males itu aku ngga kerjain. Inilah masa senakal-nakalnya aku sampai aku seperti ini. Karena sebelumnya aku belum pernah semalas ini, secara track recordku dari kecil termasuk hebat. SD, SMP, dan SMA aku selalu masuk sekolah favorit dan kelas unggulan. Ranking 3 besar, 10 besar, 20 besarpun pernah aku alamin, sampai-sampai 40 besar pun pernah (dalam sekelas kan 40 siswa, hehe). Flashback dikitlah zaman-zaman aku pinter dulu. Sayang kepintaranku itu tidak diimbangi kerajinan. Coba kalau aku rajin mungkin aku sudah pakai selendang cumlaude 2 tahun yang lalu :p. 
Tapi aku percaya kalau aku masih bisa untuk memulai lagi. Ok, mulai dari tulisan ini maka aku akan mulai rajin. Masih kamu ngga percaya? Percaya sajalah kamu, karena positif thinking itu lebih baik dari pada negatif thinking. hehehe. 

..... #np JKT48

Pukul 2:50 waktu laptop.
Pukul 3:18 waktu jam dinding.

Ngaco kan jam dinding aku? Aku sih cuma setting untuk kelebihan 15 menit doank, tapi bisa aja dia mempercepat dirinya sendiri. Mungkin jam dinding itu sebenarnya menyindir aku karena dia bisa lebih cepat dari pada aku. Oke fine, aku terima, tunggu saja nanti aku akan lebih cepat dari kamu.

..... kemudian aku ngetwit "Mungkin jam dinding itu sebenarnya menyindir aku karena dia bisa lebih cepat dari pada aku." 

Kulihat sprei di belakangku, warnanya coklat agak kuning. Kalau ingat dulu waktu beli sprei itu rasanya jadi geli, kenapa? Karena waktu itu aku ingin mencari sprei gambar klub bola, tapi nyari sana-sini ngga ada yang cocok. Pada suatu toko ada yang jual lumayan lengkap sih, tapi berhubung harga ngga cocok alias mahal, maka terselip kata-kata dari seseorang yang menemani aku nyari sprei waktu itu. Dia bilang kalau kita lagi nyari sprei yang gambarnya tidak mereka miliki. Dalam benakku pinter juga anak ini ngelesnya. Alhasil kita terus mencari di tempat lain, dan ketemulah sprei coklat kuning ini, yang mana bukan gambar klub bola. Aneh kan? hehe, iya emang aneh sih, nyari A dapatnya B.

Samsung galaxy ace di atas kasurku itu menunjukkan waktu pukul 2:59. Ponsel pintar ini aku beli dari mahasiswa juga. Di saat dia butuh uang maka aku beranikan untuk menawar sebesar 1,5jt rupiah. Tawar menawarpun sangat sengit sekali. Hahaha. Akhirnya dengan jurusku yang aku bilang cuma punya uang segitu, dilepas juga itu ponsel.

..... #np JKT48 
serasa lagunya cuma itu aja, ngga bisa diganti-ganti :))

Hemmm, lumayan juga ini tangan pemanasannya buat ngetik. Aku akhiri dulu yah, lain kali akan cerita lagi.

Selamat pagi!

Rabu, 05 September 2012

Hidup itu Pilihan

"Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini... "
Kata-kata di atas sering kita baca pada waktu kita mengerjakan soal pilihan ganda. Ingat kan? Hehe. Sebenarnya kita tinggal memilih di situ, kan sudah ada jawabannya. Jadi ngga perlu mikir lagi.
Nah maka dari itu coba kita aplikasikan ke dalam hidup kita.
Kita ingin sukses maka pilihlah jalan yg menuju kesuksesan.
Kita pengen miskin maka pilihlah jalan yang menuju kemiskinan.
Semua orang mungkin leboh memilih untuk menuju jalan yang sukses. Nah, untuk menuju jalan tersebut kita harus melalui banyak rintangan. Hidup kita penuh dengan teka-teki silang, maka pilihlah dulu antara yang mendatar atau menurun. Hehe opooo iki..
Jalan menuju kesuksesan itu..
*duorrr bunyi tembakan teroris ke polisi dan tiba-tiba ada bom yang meledak yang membumi hanguskan kota Solo ini.
Cerita habis. Sekian.
Hidup itu pilihan kawan, marilah kita pilih yang terbaik. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. So.. Marilah kita hadapi semua ini, yang penting kita jangan malas dan kudu action.

Published with Blogger-droid v2.0.9