Kamis, 11 September 2014

The Power of Pending

Ada saja jalan tak terduga ketika gue pending keinginan untuk berpikir ulang apakah gue akan mengeksekusinya atau ngga. Rasa penyesalan selalu ada ketika datang hal yang lebih menyenangkan dari apa yang telah keputusan diambil.

Contoh ketika gue mau beli sepatu futsal, nike di toko resmi cuma diskon 10%. Lalu gue pindah ke sport station dan mendapatkan adidas yang harganya lebih murah. Gue beli itu adidas futsal.
Seminggu kemudian harga sepatu futsal nike di sport station diskon 50%, dan gue nyesel beli adidas.

Contoh lain ketika gue mau pasang orange tv, setelah dihitung-hitung, bla-bla-bla dan sebagainya jatuhnya lumayanlah untuk pengeluaran perbulannnya nanti. Jauh sbelum itu gue sudah ngerencanain untuk streaming saja di genflix.co.id toh bisa jatuh lebih murah kalau dihitung-hitung. Waktu itu belum sempet gue eksekusi karena paket data telkomsel belum mendukung kalau akan gue gunain untuk streamingan alias kuota bakal cepet habis. Tapi pencerahan datang begitu saja, sekarang paket midnight kuotanya lebih mendukung daripada waktu itu.

Dari kedua contoh di atas dapat gue simpulkan kalau penyesalan tetep bakal ada dan hal yang menyenangkan pun juga ada. Mereka saling beriringan, kalau seimbang mungkin bakal dapat banyak pelajaran, kalau tidak berarti antara beruntung dan kurang beruntung.