Dua hari yang lalu aku diberi kabar sama Novi kalau mamanya telah meninggal tanggal 10 Agustus yang lalu. Aku pun kaget mendengar kabar itu. Kabarnya meninggal karena darah tinggi. Sebelumnya waktu pagi masih smsan dan telpon, tapi pas sore dapat kabar kalau masuk ICU dan meninggal. Aku pun turut bersedih walaupun itu kejadian sudah 40 hari berlalu. Yang aku ingat dari mamanya Novi yaitu dia baik sekali sama aku. Walaupun kita berbeda keyakinan tapi hal itu bukan menjadi masalah. Aku ingat waktu dulu pas dipanggil Mas Abe suruh nemenin Novi atau apa punlah itu. Tapi apa daya, sekarang sudah tak bisa buat bertemu kembali. Lupa kapan terakhir ketemu dan sekarang tinggal kenangan.
Sama halnya dengan ibunya Tika. Dia juga baik sekali sama aku. Sampai-sampai aku dianggap seperti anaknya sendiri. Secara Tika itu anak tunggal. Entah sudah berapa bulan aku tak menemuinya. Mungkin rasa tidak terima ini masi mengganduli aku untuk menemui orang tua Tika. Hal itu disebabkan karena tidak direstuinya hubungan kami. Aku pikir antara plin-plan dan tak punya keputusan yang pasti yang ada di kepala suami ibunya Tika. Karena hal tersebut berbeda dengan restu ibunya. Tapi rasa kangen masih selalu ada buat ibunya Tika. Karena mencintai anaknya brarti juga mencintai ibunya. Aku kangen sama ibu, besok pagi aku sempatkan buat sms untuk menanyakan kabar. Yang pasti aku berharap keadaan ibu sehat selalu.
Semua ibu dari orang yang pernah aku cintai selalu baik padaku, mungkin sebenarnya mereka juga sayang padaku. Karena kalau mau anaknya disayang pasti mereka juga berusaha buat sayang kepada kita.
Yang aku paling kangenin sekarang adalah emak aku di rumah. Emak yang aku sayang. Aku selalu nurutin kata dia. Tunggu aku mak, besok pagi aku pulang :)
Aku ingin 4 November depan pas ultah emak aku mau nunjukin kalau aku lulus kuliah strata satuku ini. Aku mau berusaha buat nglanjutin ke strata dua sebagaimana cita-citamu untukku mak. Aku sayang emak..
Published with Blogger-droid v2.0.9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar